Woensdag 20 November 2013

MAKALAH
GEOGRAFI BUDAYA
BUDAYA BATAK
UNLAMBANJARMASIN.jpg
Disususun Oleh:
v Melysa Rahmida                      NIM A1A513215
v Rahayu Hikmah A.                 NIM A1A513206
v Sari Anggriani                         NIM A1A513093
v Silvia Wardani                        NIM A1A513234
v Siti Farlina Ulfah                     NIM A1A513050
Dosen Pengajar : Ellyn Normelani, M.Pd.


UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT BANJARMASIN
FAKULTAS ILMU PENGETAHUAN DAN PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI GEOGRAFI
TAHUN AKADEMIK 2013/2014


Kata Pengantar

            Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan rahmat dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas Geografi Budaya. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Ellyn Normelani yang telah membimbing kami dalam hal materi pembahasan makalah ini, serta semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
            Dalam makalah ini, akan dibahas tentang tradisi dan kebudayaan suku batak yang meliputi: sejarah, suku batak, rumah adat,  seni tari, seni kerajinan tangan, dan marga suku.

            Kami berharap makalah ini dapat memberikan pengetahuan yang nantinya Insya Allah akan bermanfaat untuk kita.
            Kami menyadari bahwa makalah ini tidak luput dari kekurangan. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun sangat kami harapkan demi penyempurnaan makalah ini.



Banjarmasin,  September 2013


Penyusun



 
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR  i
DAFTAR ISI  ii

BAB I PENDAHULUAN 1
1.1. Latar Belakang 1
1.2. Tujuan Penulisan 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 3
2.1. Budaya Menurut Bahasa 3
2.2. Budaya Menurut Para Ahli 3
BAB III PEMBAHASAN  5
            3.1. Sejarah Suku Batak 5
            3.2. Suku Batak   5
            3.3. Rumah Adat Batak  6
            3.4. Seni Tari Khas Batak 7
            3.5. Seni kerajinan Tangan 7
            3.6. Marga Suku Batak 8
BAB IV PENUTUP  9
            4.1. Kesimpulan  9
            4.2. Saran  9
DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................10



 



BAB I
PENDAHULUAN

Pada Bab I akan diuraikan mengenai latar belakang penulisan dan tujuan penulisan.
1.1.      Latar Belakang
Di Era yang serba modern dan globalisasi seperti ini, tradisi dan kebudayaan daerah yang pada awalnya dipegang teguh, di pelihara dan dijaga keberadaannya oleh setiap suku, kini sudah hampir punah. Pada umumnya masyarakat merasa gengsi dan malu apabila masih mempertahankan dan menggunakan budaya lokal atau budaya daerah. Kebanyakan masyarakat memilih untuk menampilkan dan menggunakan kesenian dan budaya modern daripada budaya yang berasal dari daerahnya sendiri yang sesungguhnya justru budaya daerah atau budaya lokallah yang sangat sesuai dengan kepribadian bangsanya.
Tanpa mereka sadari bahwa budaya daerah merupakan faktor utama terbentuknya kebudayaan nasional dan kebudayaan daerah yang mereka miliki merupakan sebuah kekayaan bangsa yang sangat bernilai tinggi dan perlu dijaga kelestarian dan keberadaanya oleh setiap individu dimasyarakat.
Hal itulah yang melatarbelakangi pembuatan makalah ini, semoga dengan dibuatnya makalah yang berjudul Budaya Suku Batak yang didalamnya membahas tentang kebudayaan yang berasal dari daerah Sumatera Utara ini menjadi salah satu sarana agar masyarakat menyadari betapa berharganya sebuah kebudayaan bagi suatu bangsa, yang ahirnya akan membuat masyarakat menjadi merasa bangga terhadap budaya daerahnya sendiri.

1.2.      Tujuan Penulisan
Tujuan dari makalah ini ialah agar pembaca dapat mengetahui keanekaragaman budaya daerah khususnya suku Batak serta mengajak pembaca untuk menyadari pentingnya menjaga dan melestarikan kebudayaan daerah bangsa ini.





 

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Pada Bab II ini akan dibahas mengenai pengertian budaya, menurut bahasa maupun menurut para ahli, substansi (isi) utama budaya,
2.1.      Budaya menurut Bahasa
a)      Budaya dalam bahasa Sanskerta ialah berasal dari kata budhayah yaitu bentuk jamak kata budhi  yang berarti budi atau akal.
b)      Budaya dalam bahasa Inggris, berasal dari kata culture, dalam bahasa Belanda diistilahkan dengan kata cultuur, dalam bahasa Latin, brasal dari kata colera. Colera berarti mengolah, mengerjakan, menyuburkan, mengembangkan tanah(bertani).

2.2.      Budaya menurut Para Ahli
a)      E. B. Tylor, budaya adalah suatu keseluruhan kompleks yang meliputi pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, keilmuan, hokum, adat istiadat, dan kemampuan yang lain serta kebiasaan yang didapat oleh manusia sebagai anggota masyarakat.
b)      R. Linton, kebudayaan dapat dipandang sebagai konfigurasi tingkah laku yang dipelajari dan hasil tingkah laku yang dipelajari, dimana unsur pembentukannya didukung dan diteruskan oleh anggota masyarakat lainnya.
c)      Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi, mengatakan bahwa kebudayaan adalah semua hasil karya, rasa dan cipta masyarakat.
d)     Herkovits, kebudayaan adalah bagian dari lingkungan hidup yang diciptakan oleh masyarakat.
e)      Koentjaraningrat, mengartikan bahwa kebudayaan keseluruhan sistem gagasan, milik diri manusia dengan belajar.


















 
BAB III
PEMBAHASAN

Provinsi Sumatera Utara terletak pada 1°- 4° LU DAN 98°- 100° BT. Provinsi yang beribu-kotakan Medan ini memiliki banyak suku namun suku yang terkenal dari Provinsi ini ialah suku Batak,
Suku Batak adalah salah satu suku yang memiliki berbagai kebudayaan daerah. Diantara sekian banyak kebudayaan daerah yang dimiliki oleh suku Batak adalah sebagai berikut :
3.1.            Sejarah Suku Batak
Tidak ada bukti kuat mengenai sejak kapan nenek moyang orang Batak mendiami wilayah Sumatra. Akan tetapi penelitian antropologi menunjukkan bahwa bahasa dan bukti-bukti arkeologis yang ada membuktikan hijrahnya penutur bahasa Austronesia dari Taiwan ke Indonesia dan Filipina. Ini terjadi sekitar 2.500 tahun silam. Bisa jadi mereka adalah nenek moyang suku bangsa Batak.


3.2.            Suku Batak
Suku bangsa Batak terbagi menjadi 6 jenis, yakni suku Batak Toba, suku Batak Karo, suku Batak Pakpak, suku Batak Simalungun, suku Batak Angkola, dan suku Batak Mandailing.






 







Gambar 1. Suku-suku Batak

3.3.            Rumah Adat
Rumah adat Batak disebut juga ruma/jabo (bahasa Toba) merupakan seni pahat ular serta kerajinan. Ruma akronim Ririt di Uhum Adat yang artinya sumber hukum adat dan sumber pendidikan masyarakat batak. Ruma berbentuk panggung dengan yang terdiri atas tiang yang berupa kayu bulat, tiang yang paling bersar disebut tiang persuhi. Tiang-tiang tersebut berdiri ditiap sudut diatas batu sebagai pondasi yang disebut batu persuhi.
Bagian depan terbuat dari papan yang tebal sebagai dinding depan belang, dinding samping kanan-kiri, dinding muka-belakang penuh dengan ukiran cicak. Atapnya sebelah barat dan timur menjulang ke atas dan dipasang tanduk kerbau sebagai lambing pengharapan.
rumah adat suku batak
Gambar 2. Rumah adat suku Batak
3.4.            Seni Tari
Tarian yang terkenal dari batak adalah tari tor-tor.
Ada beberapa jenis tari tor-tor, berikut adalah jenisnya:
a)      Pangurdot, anggota badan yang bergeraknya kaki, tumit, hingga bahu.
b)      Pengeal, anggota badan yang pinggang, tulang punggung dan bahu.
c)      Pandenggal, anggota badan yang bergerak hanya lengan, telapak tangan hingga jari tengah.
d)     Siangkupna, anggota tubuh yang bergerak hanya leher.
e)      Hapunana, anggota tubuh yang bergerak hanya wajah.



Tari Tor-tor
 





Gambar 3. Tari Tor-Tor

3.5.            Seni Kerajinan Tangan
Ulos adalah sebuah kain tenun hasil karya suku Batak yang berbentuk selendang. Ulos dikenal oleh suku Batak sejak abad ke-14, seiring masuknya alat tenun tangan dari India. Umumnya, panjang ulos mencapai 2 meter dengan lebar 70 cm. Ulos melambangkan cinta kasih seseorang terhadap sesama. Awalnya ulos berfungsi untuk menghangatkan badan (sebagai selimut atau sebagai selendang untuk menutupi tubuh dari udara dingin).








Kain ulos


 








Gambar 4. Kain Ulos


3.6.            Marga Suku Batak
Ada sekitar 400 lebih marga suku Batak diantarnya,
·         Aritonang, Aruan, Hutabarat, Hutagalung, Hutapea Nababan, Nainggolan, Napitupulu, Pangaribuan, Panggabean, Siahaan, Simatupang, Simbolon, Sinaga, Sirait, Sirumapea, Sitanggang, Sitohang, Sitompul, Sitorus, Sitohang, Situmorang, Sembiring, Nasution Dll.












 
BAB IV
KESIMPULAN

Pada Bab IV ini akan dibahas mengenai simpulan makalah serta saran bagi pembaca.
4.1.      Simpulan
Berdasarkan penjelasan pada pembahasan di atas maka simpulan yang dapat dipaparkan pada makalah ini adalah keanekaragaman suku bangsa selalu dimiliki oleh setiap suku di Indonesia, tidak terkecuali suku Batak. yang kita hadapi saat ini adalah krisis budaya. Tanpa segera ditegakkannya  upaya “membentuk” secara tegas identitas nasional dan kesadaran nasional, maka bangsa ini akan menghadapi kehancuran ditambah sikap lunturnya mencintai tanah air akibat globalisasi dan modernisasi.
4.2.      Saran
Budaya daerah merupakan faktor utama berdirinya kebudayaan nasional, maka segala sesuatu yang terjadi pada budaya daerah akan sangat mempengaruhi budaya nasional. Atas dasar itulah, kita semua mempunyai kewajiban untuk menjaga, memelihara dan melestarikan budaya baik budaya lokal atau budaya daerah maupun budaya nasional, karena budaya merupakan bagian dari kepribadian bangsa.






 


Daftar Pustaka

Risky, Wibisono. 2012. Mengenal Seni dan Budaya indonesia. Jakarta.              Cerdas  Interaktif (Penebar Swadaya Grup).
Elly M. Setiadi dkk. 2007. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. Jakarta. Kencana    Prenada Media Grup.

Geen opmerkings nie:

Plaas 'n opmerking